Kiamat adalah hal yang pasti terjadi, meskipun kita tidak tahu kapan hal itu
akan terjadi. Tapi Allah telah memberikan tanda-tanda sebelum kiamat kecil ataupun besar itu datang. Salah satu tanda kiamat besar akan datang adalah munculnya dajjal.
Sebuah kisah yang menceritakan tentang sahabat Rasul yang bertemu dengan dajjal.
Sebuah hadits menjelaskan bahwa suatu ketika Fatimah binti Qais mendengar Rasulullah menyeru pada umat Muslim untuk melakukan shalat Jama’ah. Biasanya seruan ini terjadi saat tiba waktu shalat wajib atau ada suatu hal yang penting. Setelah mendengar seruan itu, Fatimah pun pergi ke masjid dan melakukan shalat berjama’ah dengan Rasulullah dan ia berada di shaf pertama wanita. Saat itu, Rasulullah sudah selesai dan beliau duduk di atas mimbar. Seusai shalat, beliau menahan para sahabat dan mengatakan bahwa Demi Allah sesungguhnya beliau mengumpulkan umat Muslim saat itu bukanlah untuk kabar gembira atau kabar buruk, tapi beliau mengumpulkan mereka karena Tamim ad Dari yang dulunya laki-laki beragama Nasrani dan kini sudah memeluk Islam serta membaikat beliau. Ia mengatakan pada Rasul mengenai kemunculan dajjal.
Kemudian beliau menceritakan pengalaman Tamim. Saat itu, ia sedang melakukan perjalanannya dengan berlayar menggunakan sebuah kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Judzam dan Lakham. Di tengah pelayaran, mereka terombang-ambing karena ombak atau badai selama beberapa hari. Sampai akhirnya, mereka terdampar di sebuah pulau tengah laut di sekitar terbenamnya matahari. Kemudian, mereka istirahat dan duduk di suatu tempat yang dekat dengan kapal.
Mereka pun mulai masuk ke dalam pulau tersebut dan mereka bertemu dengan seekor binatang berbulu lebat hingga mereka tidak dapat memperkirakan mana kepalanya dan mana ekornya karena terlalu banyak bulu yang menutupi tubuhnya.
Mereka bertanya, jenis apakah binatang itu. Kemudian binatang itu menjawab bahwa ia adalah al Jassasah atau pengintai. Ia meminta orang-orang itu untuk pergi ke seorang lelaki yang ada di biara itu. Sesungguhnya, laki-laki itu ingin mendengarkan kabar dari mereka.
Melalui penjelasan al Jassasah itu, ia mengira bahwa laki-laki di biara itu adalah setan. Inilah dajjal sudah muncul yang ditemui oleh sahabat Rasul. Akhirnya, mereka masuk ke dalam biara dan ia melihat laki-laki terbesar yang pernah dilihatnya dengan keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundak dan antara dua lutut serta kedua mata kaki dibelenggu dengan besi.
Dalam percakapan antara laki-laki itu dengan orang Arab adalah tentang keadaan buah kurma di Baisan yang berbuah, danau Tiberia yang mengalir, mata air Zugar yang menyediakan air untuk para penduduk di sekitarnya dalam bertani dan juga tentang Nabi yang ummi (tidak bis baca tulis), apa saja yang dilakukannya. Semua pertanyaan itu telah dijawab oleh orang-orang Arab.
Kemudian, laki-laki itu mengatakan bahwa sebenarnya ia adalah Dajjal. Ia mengingatkan kepada orang-orang Arab itu untuk selalu menaati Rasulullah. Sebenarnya, Allah hampir saja mengizinkannya keluar dan memasuki setiap negeri kecuali Mekah dan Thaibah (sekarang Madinah). Kedua negeri itu telah diharamkan Allah baginya. Saat ia akan masuk ke dalamnya, maka malaikat pun menghadangnya dengan pedang berkilau. Inilah kisah tanda kedatangan dajjal, Mekah, dan Madinah sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah sebelumnya.
Sumber : kumpulanmisteri.com
akan terjadi. Tapi Allah telah memberikan tanda-tanda sebelum kiamat kecil ataupun besar itu datang. Salah satu tanda kiamat besar akan datang adalah munculnya dajjal.
Sebuah kisah yang menceritakan tentang sahabat Rasul yang bertemu dengan dajjal.
Sebuah hadits menjelaskan bahwa suatu ketika Fatimah binti Qais mendengar Rasulullah menyeru pada umat Muslim untuk melakukan shalat Jama’ah. Biasanya seruan ini terjadi saat tiba waktu shalat wajib atau ada suatu hal yang penting. Setelah mendengar seruan itu, Fatimah pun pergi ke masjid dan melakukan shalat berjama’ah dengan Rasulullah dan ia berada di shaf pertama wanita. Saat itu, Rasulullah sudah selesai dan beliau duduk di atas mimbar. Seusai shalat, beliau menahan para sahabat dan mengatakan bahwa Demi Allah sesungguhnya beliau mengumpulkan umat Muslim saat itu bukanlah untuk kabar gembira atau kabar buruk, tapi beliau mengumpulkan mereka karena Tamim ad Dari yang dulunya laki-laki beragama Nasrani dan kini sudah memeluk Islam serta membaikat beliau. Ia mengatakan pada Rasul mengenai kemunculan dajjal.
Kemudian beliau menceritakan pengalaman Tamim. Saat itu, ia sedang melakukan perjalanannya dengan berlayar menggunakan sebuah kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Judzam dan Lakham. Di tengah pelayaran, mereka terombang-ambing karena ombak atau badai selama beberapa hari. Sampai akhirnya, mereka terdampar di sebuah pulau tengah laut di sekitar terbenamnya matahari. Kemudian, mereka istirahat dan duduk di suatu tempat yang dekat dengan kapal.
Mereka pun mulai masuk ke dalam pulau tersebut dan mereka bertemu dengan seekor binatang berbulu lebat hingga mereka tidak dapat memperkirakan mana kepalanya dan mana ekornya karena terlalu banyak bulu yang menutupi tubuhnya.
Mereka bertanya, jenis apakah binatang itu. Kemudian binatang itu menjawab bahwa ia adalah al Jassasah atau pengintai. Ia meminta orang-orang itu untuk pergi ke seorang lelaki yang ada di biara itu. Sesungguhnya, laki-laki itu ingin mendengarkan kabar dari mereka.
Melalui penjelasan al Jassasah itu, ia mengira bahwa laki-laki di biara itu adalah setan. Inilah dajjal sudah muncul yang ditemui oleh sahabat Rasul. Akhirnya, mereka masuk ke dalam biara dan ia melihat laki-laki terbesar yang pernah dilihatnya dengan keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundak dan antara dua lutut serta kedua mata kaki dibelenggu dengan besi.
Dalam percakapan antara laki-laki itu dengan orang Arab adalah tentang keadaan buah kurma di Baisan yang berbuah, danau Tiberia yang mengalir, mata air Zugar yang menyediakan air untuk para penduduk di sekitarnya dalam bertani dan juga tentang Nabi yang ummi (tidak bis baca tulis), apa saja yang dilakukannya. Semua pertanyaan itu telah dijawab oleh orang-orang Arab.
Kemudian, laki-laki itu mengatakan bahwa sebenarnya ia adalah Dajjal. Ia mengingatkan kepada orang-orang Arab itu untuk selalu menaati Rasulullah. Sebenarnya, Allah hampir saja mengizinkannya keluar dan memasuki setiap negeri kecuali Mekah dan Thaibah (sekarang Madinah). Kedua negeri itu telah diharamkan Allah baginya. Saat ia akan masuk ke dalamnya, maka malaikat pun menghadangnya dengan pedang berkilau. Inilah kisah tanda kedatangan dajjal, Mekah, dan Madinah sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah sebelumnya.
Sumber : kumpulanmisteri.com
0 Response to "Dajjal Sudah Ada, Namun Allah Belum Izinkan Untuk Muncul"
Posting Komentar