Siapa yang tidak suka tidur? Tidur merupakan salah satu anugerah
dari Allah SWT yang diberikan bagi manusia untuk berisitirahat dari segala aktivitas yang melelahkan. Allah memberikan kesempatan untuk merasakan tidur ketika sakit melanda, Allah membiarkan Anda ‘lari’ dari kepenatan selama berkegiatan untuk melepas lelah melalui tidur. Jadi, tidur adalah sebuah aktivitas yang perlu disyukuri dan juga tidak dijadikan alasan untuk bermalas-malasan.
Tahukah kamu bahwa Allah menentukan beberapa waktu yang tidak disukai untuk tidur? Walaupun tidur memiliki beberapa manfaat seperti beristirahat dan mengisi ulang energi untuk beraktivitas, tetapi banyak orang yang menyalahgunakan tidur ini untuk tidak melakukan aktivitas apapun seperti contoh bermalas-malasan. Oleh karena itu, kita tidak boleh sembarangan tidur pada jam-jam tertentu supaya kita dapat melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi sesama. Lalu kapankah waktu tidur yang dibenci oleh Allah SWT?
Waktu yang pertama dibenci Allah untuk tidur adalah tidur kembali setelah shalat Subuh. Ibnul-Qayyim telah berkata bahwa awal hari adalah keutamaan yang harus dimanfaatkan oleh semua orang untuk memulai berbagai aktivitas, termasuk mencari rezeki. Allah membenci orang-orang yang tidur kembali setelah shalat Subuh karena telah menyia-nyiakan waktu untuk beraktivitas di pagi hari, waktu terlalu berharga untuk disia-siakan. Beliau mengatakan bahwa orang-orang yang seperti itu bisa disebut juga sebagai orang yang shaliq yaitu orang-orang yang tidur antara waktu salat Subuh dengan
dari Allah SWT yang diberikan bagi manusia untuk berisitirahat dari segala aktivitas yang melelahkan. Allah memberikan kesempatan untuk merasakan tidur ketika sakit melanda, Allah membiarkan Anda ‘lari’ dari kepenatan selama berkegiatan untuk melepas lelah melalui tidur. Jadi, tidur adalah sebuah aktivitas yang perlu disyukuri dan juga tidak dijadikan alasan untuk bermalas-malasan.
Tahukah kamu bahwa Allah menentukan beberapa waktu yang tidak disukai untuk tidur? Walaupun tidur memiliki beberapa manfaat seperti beristirahat dan mengisi ulang energi untuk beraktivitas, tetapi banyak orang yang menyalahgunakan tidur ini untuk tidak melakukan aktivitas apapun seperti contoh bermalas-malasan. Oleh karena itu, kita tidak boleh sembarangan tidur pada jam-jam tertentu supaya kita dapat melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi sesama. Lalu kapankah waktu tidur yang dibenci oleh Allah SWT?
Waktu yang pertama dibenci Allah untuk tidur adalah tidur kembali setelah shalat Subuh. Ibnul-Qayyim telah berkata bahwa awal hari adalah keutamaan yang harus dimanfaatkan oleh semua orang untuk memulai berbagai aktivitas, termasuk mencari rezeki. Allah membenci orang-orang yang tidur kembali setelah shalat Subuh karena telah menyia-nyiakan waktu untuk beraktivitas di pagi hari, waktu terlalu berharga untuk disia-siakan. Beliau mengatakan bahwa orang-orang yang seperti itu bisa disebut juga sebagai orang yang shaliq yaitu orang-orang yang tidur antara waktu salat Subuh dengan
terbitnya matahari, Hukum dari aktivitas tidur setelah salat Subuh adalah makruh.
Berbeda dengan orang yang shaliq, orang yang saleh justru meyakini bahwa pagi hari adalah waktu yang baik untuk memulai hari. Mereka bisa langsung memulai aktivitas untuk mencari rezeki dari Allah SWT. Mereka tidak memiliki waktu untuk disia-siakan karena sejak tengah malam atau bahkan sepertiga malam pun sudah memanfaatkan waktu dengan beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang saleh percaya bahwa waktu pagi adalah waktu ketika berkah diturunkannya rizki sehingga mereka tidak akan tidur kembali setelah salat.
Waktu yang kedua adalah tidur sebelum shalat Isya. Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam tidak suka tidur sebelum salat Isya’ lalu mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647). Mayoritas ulama mengatakan bahwa hukum tidur sebelum salat Isya adalah makruh dan sebagian ulama lain mengatakan bahwa diperbolehkan tidur sebelum salat Isya ketika di bulan Ramadan saja. Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) bahwa ada tidur sebelum salat yang diperbolehkan apabila ada orang yang membangunkan seseorang untuk shalat supaya tidurnya tidak terlewat sampai waktu shalat habis.
Dari penjelasan diatas bahwa waktu tidur yang dilarang adalah waktu awal dan akhir salat pada satu hari. Oleh karena itu, hendaknya setiap manusia bisa memanfaatkan waktu dengan baik seperti contoh dengan menjaga pola tidur yang baik. Hindari begadang karena shalat Subuh bisa terlewat dan Allah tidak suka itu. Jangan tidur terlalu malam supaya bisa bangun tepat waktu, syukur-syukur bisa melaksanakan shalat malam sebagai salah satu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Marilah kita bijaksana dalam menggunakan waktu tidur, tidurlah secukupnya dan lakukanlah aktivitas yang bermanfaat di pagi hari dan gunakan waktu malam untuk beristirahat menghadapi hari esok yang lebih cerah. Salah satu cara yang bisa ditempuh supaya tidak tidur lagi setelah salat Subuh adalah dengan tidak berada diatas tempat tidur lagi setelah salat Subuh. Bagaimana?
Sumber : kumpulanmisteri.com
Berbeda dengan orang yang shaliq, orang yang saleh justru meyakini bahwa pagi hari adalah waktu yang baik untuk memulai hari. Mereka bisa langsung memulai aktivitas untuk mencari rezeki dari Allah SWT. Mereka tidak memiliki waktu untuk disia-siakan karena sejak tengah malam atau bahkan sepertiga malam pun sudah memanfaatkan waktu dengan beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang saleh percaya bahwa waktu pagi adalah waktu ketika berkah diturunkannya rizki sehingga mereka tidak akan tidur kembali setelah salat.
Waktu yang kedua adalah tidur sebelum shalat Isya. Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam tidak suka tidur sebelum salat Isya’ lalu mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647). Mayoritas ulama mengatakan bahwa hukum tidur sebelum salat Isya adalah makruh dan sebagian ulama lain mengatakan bahwa diperbolehkan tidur sebelum salat Isya ketika di bulan Ramadan saja. Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) bahwa ada tidur sebelum salat yang diperbolehkan apabila ada orang yang membangunkan seseorang untuk shalat supaya tidurnya tidak terlewat sampai waktu shalat habis.
Dari penjelasan diatas bahwa waktu tidur yang dilarang adalah waktu awal dan akhir salat pada satu hari. Oleh karena itu, hendaknya setiap manusia bisa memanfaatkan waktu dengan baik seperti contoh dengan menjaga pola tidur yang baik. Hindari begadang karena shalat Subuh bisa terlewat dan Allah tidak suka itu. Jangan tidur terlalu malam supaya bisa bangun tepat waktu, syukur-syukur bisa melaksanakan shalat malam sebagai salah satu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Marilah kita bijaksana dalam menggunakan waktu tidur, tidurlah secukupnya dan lakukanlah aktivitas yang bermanfaat di pagi hari dan gunakan waktu malam untuk beristirahat menghadapi hari esok yang lebih cerah. Salah satu cara yang bisa ditempuh supaya tidak tidur lagi setelah salat Subuh adalah dengan tidak berada diatas tempat tidur lagi setelah salat Subuh. Bagaimana?
Sumber : kumpulanmisteri.com
0 Response to "Inilah Waktu Tidur yang Dibenci Oleh Allah SWT"
Posting Komentar